This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Kamis, 23 Maret 2017

“Rahasia Dibalik Suku Lingon ”

 Related image




 Tidak bisa dipungkiri jika Indonesia memiliki beragam ras, suku, dan budaya. Keberagaman itu tersebar dari Sabang hingga Merauke.
Indonesia juga memiliki suku yang berciri fisik sungguh berbeda dari kebanyakan suku di Indonesia yang ada. Percaya atau tidak, mata biru ternyata tidak hanya milik orang bule. Suku yang unik ini bahkan terbilang suku yang misterius.
Suku yang dimaksud adalah suku Lingon. Suku Lingon merupakan suatu komunitas suku yang hidup terpencil di pedalaman hutan Halmahera Timur. Halmahera (juga Jilolo atau Gilolo) adalah pulau terbesar di Kepulauan Maluku.
Pulau ini merupakan bagian dari provinsi Maluku Utara, Indonesia. Sedangkan Kabupaten Halmahera Timur adalah salah satu kabupaten di provinsi Maluku Utara, Indonesia. Ibukota kabupaten ini terletak di Maba.
Mereka dikatakan misterius lantaran keberadaannya juga masih menyisakan tanda tanya apakah masih eksis atau justru sudah punah. Suku Lingon bukanlah suku yang berasal dari ras weddoid, melanesia, polinesia, ataupun mongoloid seperti kebanyakan penduduk di Halmahera. Suku ini justru termasuk dalam ras kaukasoid, sehingga tampilan fisik mereka lebih menyerupai orang Eropa.
Kemungkinan suku Lingon berasal dari sisa-sisa bangsa Portugis yang menghindar ke dalam hutan sebelum kemerdekaan Republik Indonesia. Versi lainnya, ada yang mengatakan bahwa suku Lingon berasal dari korban karamnya sebuah kapal.
Indonesia bukan hanya sebuah negara yang terkenal degan kekayaan rempah-rempahnya, tapi juga terkenal dengan keragaman sukunya. Pada tahun 2016, tercatat bahwa suku bangsa di Indonesia ada sekitar 1340 suku. Dengan jumlah suku yang begitu besar, Indonesia akhirnya ditetapkan sebagai negara dengan suku terbanyak di dunia.
Jumlah suku di Indonesia memang sangat banyak, sehingga sangat sulit untuk merincikannya. Salah satu faktor yang menyebabkannya adalah dikarenakan wilayah geografis Indonesia yang terbilang sangat luas dan terdiri dari banyak pulau. Faktor migrasi juga menjadi alasan mengapa sensus suku di Indonesia ini masih belum akurat.
Dari banyaknya suku-suku yang ada di Indonesia, ada satu suku yang bisa dibilang keberadaannya sangat misterius. Nama suku ini adalah “Suku Lingon”. Pernah dengar nggak nama suku ini? Kalau belum, berikut ini adalah penjelasan singkat mengenai keberadaan mereka.
  • Suku Lingon Dan Tempat Tinggal Mereka


Suku Lingon adalah salah satu suku di Indonesia yang terkenal dengan misterinya, yang lambat laun mulai terungkap. Lingon ini merupakan suatu komunitas suku bangsa, yang tinggal dan hidup di daerah pedalaman hutan Halmahera Timur, Indonesia. Keberadaan suku lingon di daerah trepencil ini, mengundang banyak rasa penasaran dan tanda tanya masyarakat, karena keberadaannya yang sangat misterius.
Tahu nggak Pulau Halmahera Timur itu dimana? Pulau Halmahera Timur yang memiliki luas tanah 17.780 km² (6.865 mil persegi) ini, merupakan sebuah pulau terbesar yang ada di Kepulauan Maluku. Pulau ini merupakan bagian dari provinsi Maluku Utara, Indonesia. Pulau ini juga sering disebut sebagai Pulau Jilolo atau Gilolo.
  • Karakteristik Suku Lingon


Suku Lingon ini dianggap misterius, karena keberadaannya sekarang masih belum diketahui dengan pasti. Belum ada yang bisa memastikan apakah suku unik ini masih ada atau sudah punah atau mungkin sudah berbaur dengan suku-suku lainnya. Tapi yang pasti, Suku Lingon ini tidak berasal dari ras weddoid, melanesia, polinesia, ataupun mongoloid seperti kebanyakan penduduk yang tinggal di Halmahera.
Suku Lingon ini adalah suku yang termasuk dalam ras kaukasoid, yang merupakan ras Orang Eropa, sehingga tampilan fisik mereka lebih menyerupai orang Eropa dibandingkan dengan orang Indonesia. Wah, kalau tampilan fisik mereka mirip dengan orang-orang Eropa, dapat dipastikan bahwa mereka memiliki wajah yang cantik dan tampan. Setuju, nggak guys?
Karena Orang-orang suku Lingon ini memiliki tampilan fisik seperti orang Eropa, maka dapat digambarkan bahwa suku ini memiliki tubuh yang tinggi, kulit putih, rambut pirang, dan mata yang berwarna biru atau hijau. Meskipun mirip dengan orang Eropa, beberapa diantara suku ini juga ada yang mirip dengan masyarakat Asia Tenggara, yang memiliki rambut berwarna hitam. Akan tetapi, hingga saat ini, populasi suku Lingon ini masih menjadi sebuah misteri yang belum bisa terpecahkan.
  • Eksistensi Suku Lingon di Indonesia


Dahulu kala, suku ini sering mendapatkan ancaman maupun gangguan dari suku Togutil, yaitu salah satu suku yang hidup di pesisir pantai. Suku Togutil ini dikabarkan suka menculik wanita dari suku lingon, karena memiliki paras yang cantik, layaknya orang-orang Eropa. Populasi suku ini sampai sekarang belum diketahui karena diperkirakan bahwa keberadaan mereka hampir punah.
Keberadaan suku lingon ini dianggap sangat berbahaya oleh beberapa suku setempat, yang juga tinggal dan hidup di wilayah tersebut. Mereka menganggap suku ini sangat berbahaya, karena diduga memiliki ilmu sihir, sehingga membuat suku lain menjadi sangat ketakutan. Suku Lingon ini juga memiliki kebiasaan memakan daging mentah. Beberapa penjelajah Maluku mengatakan bahwa, mereka sempat bertemu dengan suku lingon yang memiliki mata indah berwarna biru di Pulau Halmahera, Maluku.
  • Sejarah atau Asal Usul Suku Lingon


Mengenai darimana asal usul suku lingon ini sebenarnya, msih belum dapat dipastikn secara akurat, karena tidak ada yng mengetahui dengan pasti darimana suku ini berasal. Jika dilihat dari karakteristik fisik yang dimiliki oleh masyarakat Lingon ini, diperkirakan bahwa suku ini datang dari daratan Eropa.
Sebuah cerita rakyat mengatakan bahwa sekitar 300 tahun yang lalu, ada sebuah kapal yang tenggelam di dekat perairan Halmahera. Kapal tersebut diduga berasa dari daratan Eropa. Akibat peristiwa tersebut, beberapa penumpang yang selamat terdampar di pulau Halmahera, dan tidak bisa kembali ke tempat asal mereka, sehingga mereka akhirnya memilih untuk menetap di pulau tersebut.
Saat tiba di suatu daerah di pulau Halmahera ini, mereka sempat bertemu dengan suku-suku lainnya yang sudah terlebih dahulu menetap di sana. Nah, pertemuan mereka ini akhirnya menciptakan sebuah perseteruan, untuk mendapatkan tempat tinggal di daerah tersebut.
Namun karena mereka tidak memiliki senjata untuk melawan, akhirnya mereka pun memilih mundur dan pergi mencari daerah lain untuk tinggal. Dan akhirnya mereka mendapatkan tempat yang cocok, yaitu di tengah pedalaman hutan Halmahera Timur. Di sinilah mereka kemudian membangun permukiman, dan membentuk sebuah komunitas masyarakat, yang disebut dengan Suku Lingon.
Setelah mereka menetap di wilayah ini selama ratusan tahun, budaya asli mereka yang berawal dari Eropa berangsur angsur mulai pudar dan berubah. Mereka mulai beradaptasi dengan budaya primitif setempat. Kepercayaan merekapun akhirnya beralih ke kepercayaan setempat, dengan mengamalkan segala hal animisme dan dinamisme.
  • Keunikan Suku Lingon


Karakteristik bermata biru yang dimiliki suku lingon ini, menjadikan suku ini sebagai suku Indonesia yang unik. Kenapa unik? Karena, seperti yang kita semua tahu, masyarakat di Indonesia terlahir dengan mata yang berwarna gelap, seperti hitam, atau kecoklatan. Tapi hal yang berbeda terjadi pada Suku Misterius ini. Mereka tinggal di wilayah Indonesia, tapi memiliki warna mata yang berbeda dengan masyarakat Indonesia pada umumnya. Warna mata berwarna biru yang dimiliki oleh suku ini, malah lebih mirip dengan masyarakat dari Benua Eropa.
Akan tetapi, meskipun mereka berbeda, mereka tetap menjadi bagian dari keluarga Indonesia, meskipun saat ini keberadaan mereka masih saja misterius dan bahkan hampir punah

Manfaat Tanaman Reside ( Daun Gamal )

Image result for manfaat tanaman reside



         TANAMAN ini bernama Gamal (Gliricidia sepium). Ada yang menyebut sebagai lirisida, kelor laut atau cebreng. Nama Gamal sendiri adalah akronim dari “Ganyang Mati Alang-alang”. Senyatanya, tanaman yang awalnya dijadikan pelindung tanaman teh ini mampu mematikan alang-alang.  Tanaman Gamal akan mengeluarkan zat yang menyerang sistem akar alang-alang dan menghambat pertumbuhan alang-alang. Inilah sebabnya Gamal mulai dikenal sebagai herbisida alami pembasmi alang-alang.
Apa saja manfaat dari Tanaman Gamal?
1. Atasi Defisiensi Vitamin dan Mineral.
Sebagai tanaman yang termasuk jenis polong-polongan, daun  Gamal berkhasiat untuk mengatasi berbagai keluhan yang diakibatkan karena kekurangan vitamin dan mineral seperti kekurangan vitamin A (gangguan penglihatan), kekurangan Choline (penumpukan lemak pada liver), kekurangan vitamin B1 (beri-beri), kekurangan vitamin B2 (kulit kering dan pecah-pecah), kekurangan vitamin B3 (dermatitis), kekurangan vitamin C (pendarahan gusi), kekurangan kalsium (osteoporosis), kekurangan zat besi (anemia), kekurangan protein (rambut pecah-pecah dan gangguan pertumbuhan pada anak).
2. Sebagai Obat Penyakit.
Rebusan daun & akar Gamal bisa dipakai sebagai obat penyakit reumatik, epilepsi, diuretikum, dan gonorrhoea. Epilepsi penyakit yang terkait dengan syaraf, diuretikum adalah kesulitan kencing sehingga ramuan rebusan daun Gamal  bisa sebagai peluruh air seni, sedangkan gonorrhoea adalah penyakit kelamin. Air rebusan ini juga bisa sebagai peluruh dahak atau riak, penyakit batuk, peluru haid, pelancar ASI, pereda kejang.
3. Obat Penyakit.
Ekstrak daun bisa digunakan sebagai obat bagi penyakit kulit, reumatik (diminum), sakit kepala, batuk, dan sebagai obat luar untuk luka-luka tertentu.
4. Obat Sakit Kuning.
Daun Gamal ditumbuk halus dengan air kelapa secukupnya. Saring airnya, dan tambahkan dengan madu secukupnya. Air seduhan diminumkan ke penderita sakit kuning, setidaknya 2 kali sehari setiap pagi dan sore. Gamal bisa meningkatkan fungsi normal hati.
5. Obat Penyakit.
Ekstrak (daun dan bunga) Gamal bisa mengobati radang tenggorokan, flu, dan cacingan. Penderita minum air seduhan bunga dan daun Gamal.
6. Merangsang Pencernaan.
Ekstrak daun dan buah Gamal mampu mengaktifkan sistem pencernaan makanan. Seduhan daun Gamal dalam air hangat mampu menambah nafsu makan.
7. Obat Kencing.
Daun Gamal bisa menyembuhkan diuretikum. Gamal bisa meningkatkan fungsi ginjal
8. Lauk dan Sayur.
Bunga dan daun Gamal dapat pula dimakan sebagai urap atau sayur untuk pecel, atau sayur asem.
9. Menghilangkan Flek Wajah.
Gamal bisa untuk menghaluskan kulit. Daun Gamal dicuci bersih dan ditumbuk sampai halus. Bisa dioleskan sebagaimana masker ke wajah.
10. Atasi Pegal Linu, Reumatik dan Nyeri.
Daun Gamal bisa dipakai sebagai obat luar. Daun Gamal ditumbuk sampai halus kemudian campur dengan kapur sirih. Oleskan pada bagian tubuh yang sakit.
11. Obat Mata.
Daun (beserta kulit dan akar  Gamal) bisa direbus. Airnya diteteskan ke dalam mata untuk penyakit obat mata.

Herbisida / Pestisida

12. Pestisida Alami.
Daun Gamal bisa untuk pestisida dan rodentisida alami sebagai racun tikus. Daun (bersama akar) ditumbuk dengan lumpang, haluskan kemudian dicampurkan dengan air. Air bisa disiramkan ke tanah di setiap sudut tertentu. Ekstrak (daun, kulit batang, serta biji) Gamal bila dicampur dengan umpan akan membunuh tikus.
13. Penawar Racun.
Ekstrak Gamal (Daun dan kulit batang) bisa dipakai sebagai penawar racun. Ekstrak ini ditumbuk halus untuk atasi pembengkakan, sariawan dan karang gigi.
14. Membasmi Kutu Kulit.
 

 
Related image
 
Ekstrak (Daun, akar, dan kulit batang) hasil rebusan dioleskan/dibalurkan pada seluruh tubuh atau kulit anjing, kambing atau sapi. Hal ini akan membunuh kutu (scabies) pada hewan-hewan itu. Pada manusia bisa untuk menghilangkan jamur kulit.
15. Obati Penyakit Kulit.
Ekstrak tumbukan daun Gamal bila ditambah air dan ether akan dapat membasmi rayap.
16. Racun Alami (herbisida).
Daun (beserta biji dan kulit batang Gamal) memiliki zat yang bersifat racun bagi manusia dan ternak.

Manfaat Lainnya

17. Pakan Ternak.
Daun-daun Gamal mudah dicerna sehingga cocok untuk pakan ternak khususnya ruminansia (sapi, kerbau). Pakan dari daun-daunan  Gamal akan berpengaruh pada berat badan Domba Ekor Gemuk, kinerja reproduksi dan pembiakannya.
18. Menyuburkan tanah.
Tanaman Gamal termasuk jenis leguminosa. Jenis ini mempunyai bintil akar yang dapat mengikat Nitrogen dari udara, sehingga berfungsi untuk meningkatkan kandungan Nitrogen dalam tanah. Daun-daun dan rantingnya bisa dibuat sebagai pupuk hijau untuk kesuburan tanah. Tanaman Gamal bisa sebagai pagar, pencegah erosi, dan penguat tanah.

Cara Pemanfaatan Daun Gamal

Ramuan Tradisional. Semua bagian tanaman Gamal bisa digunakan sebagai ramuan tradisional. Campuran akar, batang dan daun Gamal direbus dengan air sampai mendidih. Tunggu sampai tinggal 1/3 nya, atau direbus sekitar 20 menit. Airnya kemudian didinginkan, disaring dan diminum sebagai obat penyakit reumatik. Bisa juga dipakai sebagai obat luar untuk tetes mata penyakit mata.
Sebagai Tapal. Daun (atau akar dan kulit batang  Gamal) ditumbuk halus untuk ditapalkan pada perut bayi. Tapal ini bisa dipakai sebagai obat penyakit kulit dan sebagai parem yang dibalurkan untuk penyakit bengkak dan beri-beri. Ramuan ini juga bisa ditapalkan pada daerah anggota tubuh untuk penyembuhan kaki pegal-pegal dan lemah.
Gamal ternyata sangat bermanfaat bagi kesehatan dan lingkungan. Tanaman Gamal yang didatangkan dari Brazil dan Mexico ini juga menjadi sumber kayu api yang baik. Kayunya diketahui lama saat dibakar dan sedikit mengeluarkan asap. Kayunya pun baik untuk perabot rumah tangga, meubel, dan konstruksi bangunan dan lainn

Cara Pemanfaatan Daun Gamal

Ramuan Tradisional. Semua bagian tanaman Gamal bisa digunakan sebagai ramuan tradisional. Campuran akar, batang dan daun Gamal direbus dengan air sampai mendidih. Tunggu sampai tinggal 1/3 nya, atau direbus sekitar 20 menit. Airnya kemudian didinginkan, disaring dan diminum sebagai obat penyakit reumatik. Bisa juga dipakai sebagai obat luar untuk tetes mata penyakit mata.
Sebagai Tapal. Daun (atau akar dan kulit batang  Gamal) ditumbuk halus untuk ditapalkan pada perut bayi. Tapal ini bisa dipakai sebagai obat penyakit kulit dan sebagai parem yang dibalurkan untuk penyakit bengkak dan beri-beri. Ramuan ini juga bisa ditapalkan pada daerah anggota tubuh untuk penyembuhan kaki pegal-pegal dan lemah.
Gamal ternyata sangat bermanfaat bagi kesehatan dan lingkungan. Tanaman Gamal yang didatangkan dari Brazil dan Mexico ini juga menjadi sumber kayu api yang baik. Kayunya diketahui lama saat dibakar dan sedikit mengeluarkan asap. Kayunya pun baik untuk perabot rumah tangga, meubel, dan konstruksi bangunan dan lainnya.